Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

PENGALAMAN DI SMA MUHAMMADIYAH PAKEM

 PENGALAMAN DI SMA MUHAMMADIYAH PAKEM   Masih terngiang detik pertama menginjakkan kaki, sendiri, asing, sepi. Menyandang status sebagai seorang siswi mutasi (pindahan), aku sempat berfikir ini semua akan menjadi sangat rumit.“ aku pasti akan dibenci.”, “pasti banyak yang nggak suka sama aku.”, “aku harus terbiasa sendiri.”, ah begitulah rasanya aku ingin lari dari kenyataan ini. Apa yang kubayangkan dihari pertamaku yang penuh kecaman,  ternyata terbalik 360 derajat.  Hari itu adalah awal dari ribuan pengalaman yang menyenangkan, dan tak akan pernah kulupakan.  Menatap gedung orange ini membuatku terisak, seperti menatap banyak harapan dengan menggenggam erat impian, aku akan memulai kembali pahit manisnya perjuangan. Nampak jelas persaudaraan yang indah. Lingkungan yang ramai namun tetap damai, sungguh menyejukkan. Seketika semangatku yang rapuh tiba tiba kembali tumbuh. Aku memang seorang yang asing, tapi aku tidak akan pernah sendiri di sini. Karena, telah kutemukan indahnya sen

PUISI TAUFIQ ISMAIL UNTUK MUHAMMADIYAH

PUISI TAUFIQ ISMAIL UNTUK MUHAMMADIYAH Rasa Syukur dan Doa Bersama Saudaraku, dapatkah kau bayangkan Seratus lebih tahun yang lalu masanya Ada anak muda yang ingin melakukan sesuatu untuk umatnya Dan dia berbuat Teman-temannya diajak bersama Dapatkah kau perkirakan Bagaimana sederhana kerja yang dimulainya Betapa bersahaja lingkungan di sekitarnya Tetapi jejak panjang ribuan kilometer Dimulai dengan langkah bersama Dia menghimpun ummat dengan cita-cita yang sama Tarjih, tajdid, menolong kesengsaraan umum, mencerdaskan bangsa Betapa bersahajanya Dia tidak kenal sistem gerakan, organisasi dan kepemimpinan Dia tidak tau sumber daya, jaringan, aksi, dan pelayanan Itu teori-teori abad dua puluh satu ini Di zaman itu belum dilahirkan Sementara itu, dengan pandangan mata biru Lihatlah batas pemisahan Antara garis air dan tanah di bumi terbentang di bawah sana Lihatlah sungai, pantai, bukit, sawah, ladang, dan pegunungan Lihatlah kota, kebun-kebun, jalan berliku, sepanjang lautan, garis

cerpen

Yakin Aja Sama Allah Cerpen Karangan: Robby C.A. Kategori: Cerpen Islami (Religi) , Cerpen Remaja  Bagai Vampire yang haus darah, di usiaku yang genap delapan belas tahun ini, aku sangat haus akan ilmu. Terutama ilmu keagamaan. Aku bukan orang yang mudah percaya begitu saja dengan ucapan para pemuka agama yang belakangan ini sering kudengar. Kudatangi setiap ada majelis ilmu. Siapapun pembicaranya, dan apapun materinya, selagi itu menyangkut tentang keagamaan, maka akan kudatangi. Selagi itu tidak mengganggu jadwal sekolahku. Biasanya selalu hari sabtu atau minggu. Bukan tanpa sebab aku ingin menggali agama yang kuanut ini lebih dalam. Ada suatu kejadian yang membuatku sampai kehilangan semangat hidup. Hidup tapi terasa mati. Tak punya arah tujuan. Di sisi lain aku bersyukur diberikan pelajaran menyedihkan itu. Apa mau dikata. Kejadian itu adalah titik balik kehidupanku. Sebuah awal baru. Aku memutuskan untuk meninggalkan kenangan buruk itu dan menjadikannya pelajaran.

pengalaman

pengalaman Pengalaman pertama kali masuk sekolah swasta sumapah sediiihhhhh banget (curhat) temen temen ku yang lain pada masuk sekolah NEGERI sedangkan aku SWASTA. Oke bulan pertama masuk sumpah malu banget temen temen pada nanyak sekolah diamana? aku jawabnya agak malu malu pengen nangis...  Banyak PENDAPAT orang yang bilang kalau sekolah SWASTA adalah tempat perkumpulan PELAJAR NAKAL.. oke pendapat itu aku terima karena setiap sekolah PASTI memiliki seorang murid didiknya yang nakal TAAAPPPPPPPPPPPPIIIIIIIIIII Setiap sekolah memiliki murid yang GENIUS CATEEETTTT jenius OKE !.. Sekolah swasta maupun negeri sam sama punya murid pinter dan murid nakal. Bulan ke 2 sekolah aku mulai merasa nyaman soalnya temen temen yang senasib sama aku pada care sama aku... Bulan 4-5 aku muali betah di sekolah baru, rasanya nggak pengen deh berpisah Bulan 6-7 aku mulai menyadari kekurangan yang dimiliki sekolah ku pokoknya ada yang kurang pengen banget rasanya nunjukin ideku ke

khutbah rabiul akhir

Gambar
Khutbah Jumat: Inilah Tiga Karakter Muslim Sejati Kamis, 26 Oktober 2017 15:36 0 Komentar Khutbah Pertama الحمد لله الذي أصلحَ الضمائرَ، ونقّى السرائرَ، فهدى القلبَ الحائرَ إلى طريقِ أولي البصائرِ، وأشهدُ أَنْ لا إلهَ إلا اللهُ وحدَه لا شريكَ له، وأشهدُ أن سيِّدَنا ونبينا محمداً عبدُ اللهِ ورسولُه، أنقى العالمينَ سريرةً وأزكاهم سيرةً، (وعلى آله وصحبِه ومَنْ سارَ على هديهِ إلى يومِ الدينِ. يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا Jamaah sidang Jumat,

Siapa Lagi Yang Ingin Bisa Membaca Qur'an Dengan Memakai Metode Kami?

Gambar
PAKET BISA QUR’AN Siapa Lagi Yang Ingin Bisa Membaca Qur'an Dengan Memakai Metode Kami? Metode ini sangat mudah diingat, terutama buat orang tua yang baru belajar baca al-Qur’an. Waktu kecil saya tidak percaya kalau  dalam 3 hari sudah bisa membaca al-Qur’an , tetapi setelah saya menjalaninya, ternyata benar. Metode ini memang luar biasa --  Sri Enyati (62 tahun), Wiraswasta, Cilandak, Jakarta Selatan Budi dan Nina adalah sepasang suami-istri yang bahagia, usia mereka masih 35 tahun tetapi kesuksesan bisnis telah mereka dapatkan. Kebahagiaan itu ditambah dengan hadirnya Tomi, buah hati mereka. Seiring waktu, usia Budi dan Nina bertambah, anak mereka pun tumbuh. Tiba-tiba di suatu hari, Tomi yang semakin besar meminta diajari membaca al-Qur'an oleh ayah dan ibunya. Maka seketika Budi dan Nina pun terdiam, mereka bingung karena mereka pun belum bisa membaca al-Qur'an. Waktu pun terus berlalu, dan karena padatnya kesibukan, mereka tidak bisa m